Jumat, 13 November 2015

Konsumsi Berkelanjutan (Sustainable Consumption)

 


Tahukah bahwa untuk keberlangsungan hidup kita  sehari-hari ditopang oleh sumber daya alam termasuk jasa lingkungan seperti udara, air, pangan, berbagai hasil hutan, laut dan tambang. Diperlukan jasa lingkungan dari sumber daya alam yang cukup dan berkualitas agar kehidupan dapat terus berlangsung.
Planet bumi hanya satu, belum ditemukan planet lain yang memberikan sumber alam yang cocok untuk kehidupan manusia. Karenanya, manusia perlu memastikan bahwa sumber alam akan tetap tersedia.
Sayangnya saat ini, dengan jumlah penduduk dunia termasuk Indonesia yang terus bertambah, diperkirakan tahun 2025 akan berkisar 270 juta,   kondisi sumberdaya alam banyak yang mengalami kerusakan, sungai sebagai sumber air banyak yang mengalami pencemaran dan penuh sampah, sawah berubah menjadi pemukiman menurut Menteri Pertanian Suswono pada Januari 2013 konversi sawah menjadi lahan non-pertanian sebesar 100.000 hektar per tahun, kerusakan terumbu karang yang berakibat salah satunya berkurangnya ikan dan biota laut lainnya juga semakin banyak terjadi di wilayah Indonesia.  Pertumbuhan penduduk dan kerusakan sumberdaya alam merupakan ancaman dan tantangan bagi masa depan kehidupan manusia.  Terlebih lagi dengan prilaku gaya hidup masyarakat sekarang, terutama kelas menengah keatas termasuk anak mudanya,  cenderung konsumtif dan ini akan semakin menguras sumber daya alam yang masih tersisa.  Sementara kalangan menengah kebawah bahkan yang tidak mampu, yang jumlahnya mencapai 30 juta orang hidup dalam keprihatinan, mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih, makanan sehat, hunian layak, kesehatan bahkan pendidikan. Terbatasnya pengetahuan tentang keamanan dan kesehatan pangan membuat kelompok.
Yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu mengenai konsumsi berkelanjutan. Apa itu konsumsi berkelanjutan? Konsumsi, bersumber dari Wikipedia, konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, bahasa inggris consumption, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang atau jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain yang tidak untuk diperdagangkan.
Jadi, konsumsi berkelanjutan atau disebut juga sustainable consumption merupakan suatu pola konsumsi barang atau jasa yang tidak memberikan dampak negative terhadap lingkungan guna memenuhi kebutuhan dasar manusia.
DEFRA (2003) menjelaskan bahwa :
“Sustainable consumption is rising up the environmental policy menu, as a stratergy to archive more sustainable development which requires widespread changes in behavior at all levels of society to reduce the environmental impacts of consumption.” (Gill Seyfang, 2007 : 120)
Konsumsi berkelanjutan adalah hasil dari suatu proses pengambilan keputusan dari konsumen sebagai tanggung jawab terhadap terhadap lingkungan sesuai dengan kebutuhan. Menerapkan konsumsi berkelanjutan berarti menjadi seorang konsumen yang beretika, yaitu merasa bertanggungjawab terhadap isu-isu sosial dan lingkungan di dunia dan melawan masalah ini dengan pola perilaku sendiri.
Konsumsi berkelanjutan bisa kita bagi menjadi 5 bagian, diantaranya yaitu :
1.      Makanan dan Air
-        Ketersediaan air bersih
     Seperti yang kita ketahui disekitar kita, musim kemarau panjang membuat air bersih sulit didapat, di berbagai daerah terutama di perkotaan.
-        Udara dan Air, semua dianggap free
     Hari ini kita menghirup udara dan menggunakan air dengan kemauan sendiri tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan ketika kita membuang air begitu saja.
-  Makanan itu hubungannya dengan alam, semuanya dari alam. Air, bijak dalam penggunaan air bersih
2.      Pakaian, Aksesoris dan Kosmetik
-     Berhenti menggunakan produk yang asalnya dari perusahaan yang tidak bertanggung jawab akan alam
3.      Teknologi
-        Penggunaan efisien pada barang-barang, misalkan saja HP/ hand phone, fikirkan bagai mana perawatannya, daya tahan, penggunaan, pengolahan limbah teknologi secara baik.
4.      Olahraga dan Pemanfaatan Waktu Luang
-        Perbanyak hal positif dalam pemerintahanseperti car free day, dan penanaman hutah  (reboisasi), juga hal positif lain dari seluruh masyarakat terutama anak muda
5.      Transportasi dan Energi
-          Pada tahun 2025, diperkirakan BBM (bahan bakar minyak) tidak ada lagi.
-          Minyak bumi tiggal 4 miliar ekuivalen barrel.
Dalam hal ini, bisa kita lakukan beberapa kegiatan yang dimulai dari dalam diri kita masing masing yaitu :
1.      Ubah perilaku dan pola konsumsi
2.      Keputusan membeli barang atau jasa :
-          Berfikir dalam proses membeli barang atau jasa
-          Pada saat menggunakannya :
a.     Maintenance
b.   Energi, lihat energi yang digunakan pada barang atau jasa yang kita beli, efisien kah atau tidak.
c.   Setelah tidak dipakai : Bagaimana cara memusnahkan barang-barang yang kita pergunakan? Apakah berakibat negative pada lingkungan atau tidak? Bagaimana caranya?
Pada tahun 2070 dapat diprediksi :
-          Semua mendekati kritis
-          Perubahan iklim
Yang harus kita garis bawahi yaitu SEMUA BERASAL DARI ALAM, HUTAN. Apapun yang kita konsumsi.
 
Referensi :
-     Seminar focus group discussion (FGD) Kamis, 28 Maret 2013. Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia – Hotel Paklane
-        Wikipedia
-   Rohmat Sholahudin. 2013.Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ades Jurusan PIPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Tahun 2013. Skripsi. FKIP UNS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar